Mulia Industrindo Targetkan Pendapatan Rp4,6 Triliun di Tengah Tekanan Biaya Produksi
时间:2025-06-05 21:39:14 出处:娱乐阅读(143)
PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) menargetkan pertumbuhan moderat sebesar 4 persen dengan proyeksi pendapatan mencapai Rp4,6 triliun pada 2025, naik dari Rp4,4 triliun pada tahun sebelumnya.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih tahun buku 2024 tercatat sebesar Rp311 miliar. Dari angka tersebut, perusahaan akan membagikan dividen sebesar Rp7 per saham atau total Rp46 miliar kepada pemegang saham.
Dengan ketatnya persaingan di pasar domestik akibat masuknya produsen kaca asing seperti KCC Glass (Korea) dan Xinyi Glass (China), MLIA memfokuskan ekspansi ke pasar internasional. Segmen botol kemasan ditetapkan sebagai ujung tombak ekspor, dengan target peningkatan volume ekspor sebesar 15 persen pada 2025. Sementara itu, ekspor kaca lembaran ditargetkan naik 2 persen.
Baca Juga: Pendapatan Tembus Rp22,3 M, LUCK Targetkan Kinerja Positif di Tengah Ketidakpastian Global
“Over supply di pasar domestik membuat harga jual kaca lembaran tertekan. Kami memaksimalkan ekspor dan memperkuat lini botol kemasan, yang permintaannya relatif stabil terutama dari industri makanan dan minuman,” ujar Direktur dan Corporate Secretary MLIA, Henry Bun.
Meski tidak ada peningkatan volume produksi secara tahunan, MLIA memastikan seluruh operasional berjalan pada tingkat utilisasi penuh. Strategi difokuskan pada peningkatan efisiensi dan optimalisasi kapasitas produksi yang ada.
Data kuartal I 2025 menunjukkan penurunan penjualan kaca lembaran domestik sebesar 10 persen, namun ekspornya naik 6 persen. Di segmen botol kemasan, penjualan dalam negeri turun 10 persen, sementara ekspor tumbuh 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Perseroan mengungkapkan bahwa biaya gas berkontribusi hingga 24 persen terhadap total biaya produksi. Jika kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) tidak diperpanjang dan tarif gas naik ke level USD 16 per MMBTU, margin laba kotor dipastikan tergerus tajam.
Baca Juga: BSDE Catat Pendapatan Rp2,70 Triliun di Kuartal I 2025, Meski Laba Bersih Terkoreksi
“Jika harga gas naik signifikan, kami tidak dapat menaikkan harga jual kaca sebanding. Itu sangat menekan margin. Kami harap pemerintah terus menjaga stabilitas harga gas industri,” kata Henry.
Untuk mendukung strategi jangka menengah, MLIA menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp400 miliar pada 2025. Sebanyak Rp250 miliar dialokasikan untuk rekonstruksi mesin botol kemasan, dan Rp150 miliar untuk pemeliharaan rutin. Realisasi capex hingga kuartal I telah mencapai Rp110 miliar.
Langkah ini mempertegas fokus investasi perusahaan pada segmen botol kemasan, yang memiliki prospek ekspor ke negara seperti Filipina, India, Vietnam, dan sejumlah pasar ASEAN lainnya. Saat ini, kontribusi penjualan MLIA terdiri atas 60 persen pasar domestik dan 40 persen ekspor. Perusahaan berupaya memperbesar porsi ekspor secara bertahap untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar lokal yang rentan fluktuasi.
猜你喜欢
- Konsumsi 7 Ikan Ini Bagus untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak
- Pidato Politik, AHY Bahas Cawe
- Modantara Dorong Solusi Nyata untuk Mitra Ojol: Niat Baik Tidak Boleh Berubah Menjadi Krisis Baru
- Bocah di Tamansari Jakbar Terkonfirmasi Meninggal Akibat Hepatitis Akut
- 10 Negara Paling Banyak Dicari di Google pada 2023, Tak Ada Indonesia
- 天普大学排名情况及录取要求解析
- Turis China Paling Royal di Dunia, Total Habiskan Belanja Rp3.194 T
- Asuransi Syariah Tumbuh, Tapi Inflasi Medis Jadi Batu Sandungan
- 2025数字媒体研究生英国大学排名榜